I’m Coming Back

Happy New Year! Hari ke-10 di tahun 2020. Sudah memulai resolusinya belum? Hahaha. Buat saya masih tetap sama, menjalani hari-hari sebagai manusia multi peran, ya ibu, ya istri, ya anak, ya bagian dari kehidupan sosial bertetangga, ya penikmat makanan manis, ya pemburu diskon wkwkwk, dll. Resolusi tahun ini cuma satu. Memperbaiki beberapa hal. *big smile.

Beberapa hal itu adalah, Prioritas alokasi budget. Setelah sedikit terpaan angin beliung di dua tahun terakhir, sekarang saatnya kembali beres-beres. Betul, that’s why judul postingannya seperti diatas. Kemudian perlahan mengembalikan pola hidup. Banyakin yang manfaat.

Tahun ini adalah tahun harapan, tahun awal dari akhir, tahun semangat, tahun kebangkitan kembali, Namun, perjalanan memang seperti itu adanya, pengulangan dari tangis dan tawa. Orang tua berkata seperti ini, “hidup itu tidak semakin mudah, namun kita yang semakin kuat.”

Timeline twitter di ramaikan dengan berbagai hestek menarik di penghujung tahun. mulai skandal Garuda hingga banjir yang melanda ibukota. Saya pribadi tidak terlalu paham keduanya. Garuda? No comment. Best wishes for Indonesia. Banjir? ilmu cuaca yang saya pahami hanya yang berkaitan dengan isi dompet. Itupun seputar kering di tengah dan akhir bulan serta basah di awal bulan.

Dan yang ter-shocking adalah berita tentang salah satu mahasiswa Indonesia di Inggris yang terlibat kasus hukum. Saya tak akan membahas detail. Saya berharap segala sesuatunya bisa berakhir baik bagi semua.

Hidup sejatinya adalah buah dari pikiran dan perbuatan kita. Berpikir dan berbuat baik akan menghasilkan hal-hal baik. Begitupun sebaliknya, pikiran dan perbuatan buruk menghasilkan hal-hal buruk.

Tulisan ini sebenarnya sudah mulai saya tulis di hari kedua, tapi entah selalu tertunda tekan publish. Kebanyakan mikir sih! Sekali lagi saya ucapkan SELAMAT TAHUN BARU. SELAMAT MERAIH MIMPI.

ilustrasi

-Ta-

Image

Mari Kita Teruskan

Nyonya Timms seorang wanita yang sangat baik hati. Beliau selalu menolong orang lain yang memerlukan bantuannya. Itulah sebabnya beliau sangat disenangi semua orang. Tetapi bila ada orang yang bertanya, “Apa yang bisa kulakukan untuk membalas budimu Ny. Timms?” Maka, jawabnya selalu adalah, “Oh jangan pikirkan hal itu. Teruskan saja kebaikan yang kau terima itu kepada orang lain!”

“Bu, apa maksud ibu dengan mengatakan supaya meneruskan kebaikan kepada orang lain?” Tanya Susan kepada ibunya pada suatu hari.

“Ibu tidak menginginkan orang lain membayar budi baik ibu, Susan. Ibu lebih senang kalau orang yang menerima kebaikan ibu, mau berbuat baik kepada orang yang lain. Itu artinya meneruskan kebaikan!”

“Oh begitu.” Ucap Susan sambil tersenyum. “Alangkah manisnya! Kita berbuat kebaikan kepada seseorang, kemudian menyuruhnya melakukan kebaikan untuk orang yang lain, dan orang lain yang menerima kebaikan orang itupun kemudian menyuruh orang lain lagi meneruskan kebaikan kepada orang yang lain lagi. Dengan begitu, kebaikan takkan berhenti. Ia akan diteruskan, diteruskan dan diteruskan lagi.”

“Benar.” Sahut ibu. “Gagasan yang manis sekali, bukan? kalau semua orang begitu, dunia ini tentu akan penuh dengan perbuatan baik.”

“Ah aku mau meniru ibu.” Kata Susan. “Nah bu, sekarang lakukan sesuatu kebaikan kepadaku, lalu katakanlah ‘teruskan kebaikan ini kepada orang lain, Susan!’

“Baiklah.” Ucap ibu. “Akan ibu jahitkan bonekamu yang sudah rusak sehingga ia utuh kembali. Mana bonekanya?”

Susan memberikan bonekanya kepada ibu, dan ibupun segera duduk dan menjahitnya. Pekerjaan itu tak mudah. Ibu perlu waktu cukup lama untuk memperbaikinya. Tapi pekerjaan ibu tak sia-sia. Ketika selesai diperbaiki, boneka Susan kembali cantik dan utuh seperti semula.

“Ini Susan,” kata ibu seraya memberikan kembali boneka Susan. “Terimakasih, Bu” Susan berkata. “Jangan berterima kasih kepada ibu nak. Teruskan saja kebaikan yang kau terima ini kepada orang lain.” Ucap ibu segera. Maka sepotong kebaikan pun memulai perjalanannya.

Dari Susan kemudian ‘kebaikan’ itu menghampiri Nyonya Down yang sedang kesusahan menenteng tas berat. Saat nyonya Down hendak memberinya uang se-penny Susan menolaknya dengan halus dan berkata “Teruskan saja kebaikan ku tadi kepada orang lain.”

Nyonya Down menunggu-nunggu kesempatan untuk meneruskan kebaikan yang ia terima. Tibalah saat Tuan Dick berjalan terpincang melewati depan rumahnya. Ia hendak ke kota membeli roti. Karena tukang roti tidak bisa datang mengantarkan pesanannya. Kemudian Nyonya Down memberikan beberapa persediaan rotinya kepada Tuan Dick dan berkata “teruskan kebaikan ini kepada orang lain.”

Tuan Dick merasa senang dan berharap bisa segera meneruskan kebaikan yang diterimanya. “Maaf bolaku masuk ke halaman anda, bolehkah aku mengambilnya?” seorang gadis kecil datang kerumah Tuan Dick dengan wajah takut. Tuan Dick tersenyum. “Tentu, tentu! mari ku bantu kau mencarinya. Dan, ambillah apel ini untukmu.” “Terima kasih Tuan Dick anda baik sekali.” Kata gadis kecil itu.

Sesampainya di rumah, ibu si gadis berkata “Katie, ibu kehabisan mentega, maukah kau ke toko membeli sekaleng?” Katie sudah berjanji akan meneruskan kebaikan yang ia dapat. “Baik bu, aku pergi sekarang.” “teruskan kebaikan ini kepada orang lain.” Ucap Katie, kemudian menceritakan kejadian di rumah Tuan Dick. Ibunya tersenyum.

Ibu katie berpikir sejenak. “Ah aku tahu sekarang! Ibu akan membawakan puding dan buku untuk Jack Brown. Ikutlah dengan ibu,Katie! supaya Jack merasa senang, kasihan dia sedang sakit.”

Jack Brown sangat senang. Dia langsung memakan pudingnya saat Katie dan ibunya masih di rumahnya. “Kalian sangat baik hati. Terimakasih. semoga aku bisa membalas budi baik kalian” Ucap Jack tulus.

images

“Tak usah Jack, teruskan saja kebaikan yang kau terima ini kepada orang lain. Yang kami lakukan ini pun begitu, meneruskan kebaikan yang kami terima dari orang lain. 

Setelah sembuh dari sakit, Jack berjalan-jalan sambil mencari cara untuk meneruskan kebaikan yang ia terima. Saat itu dia menemukan sarung tangan yang tergeletak di jalan. Dipungutkan benda itu dan didalamnya terbaca sebuah nama. “Oh aku tahu dimana rumahnya. Letaknya lumayan jauh dari sini. Tapi demi meneruskan kebaikan yang aku terima, akan aku antar sarung tangan ini. 

“Benar ini sarung tanganku! Oh betapa senangnya. Sarung tangan yang kusayangi kembali. Terimakasih. Kau sangat baik hati. Apa yang bisa kulakukan untuk membalas jasamu?” “Oh tidak perlu nyonya, cukup kau teruskan saja kebaikan ini kepada orang lain.” Sahut Jack. “Hanya itu yang kuinginkan.”

Bagaimana caranya? pikir si nyonya. “Ah aku tahu, akan aku tulis cerita kepada anak-anak yang kukenal, jika mereka menganggapnya baik maka, akan kukatakan pada mereka untuk meneruskan kebaikan ini kepada yang lain. Usahakan agar kebaikan-kebaikan seperti ini tidak berhenti.”

Nah, sekarang kalian sudah membaca ceita ini. Maukah kalian meneruskan kebaikan ini? Jangan lupa pesankan kepada orang yang kau beri kebaikan agar mau meneruskan kebaikanmu!

***

Cerita dia atas saya tulis kembali dari kumpulan cerita pendek untuk anak-anak karangan Enid Blyton, berjudul ‘Mari Kita Teruskan’. Saya pribadi terkesan dengan cerita ini. mengajarkan kepada anak-anak mengenai keikhlasan dan semangat membantu sesama. Dan sebagai pengingat untuk senantiasa berbuat baik, sekecil apapun.

Jangan berhenti melakukan hal kecil kepada orang lain, terkadang hal kecil itu mengambil tempat terbesar di hatinya.

 

–Ta–

Masak Ga Masak Asal Makan

Ga masak gapapa, yang penting makan

WhatsApp status salah satu teman di suatu pagi. Saya spontan me-reply “Mantaff” dengan emoticon tertawa lebar. Kala itu saya membayangkan dia sedang berpacu mengejar waktu, mengantar anak ke sekolah kemudian langsung bergegas ke terminal bus untuk berangkat kerja. Rutinitas yang menuntut ketepatan manajemen waktu yang saya artikan dia tidak sempat memasak untuk sarapan.

“Belajar masak dong mulai sekarang, masa iya besok kalo nikah mau beli mulu”

Lain situasi, kala itu seorang teman (yang lain) menyarankan saya untuk belajar masak. Apakah akhirnya saya belajar? oh tentu tidak hahaha. Kala itu, sebagai single metropolitan yang waktu dirumahnya cuma mampir mandi dan tidur, keahlian memasak lebih dari mie instan ala warkop, saya rasa belum urgent. hihihi.

“Mom, your cook always the best”.

Itu kata-kata G dan R setelah mereka menyudahi suapan terakhir sepiring pancake selingan di suatu sore. Dengan status sebagai ibu 2 anak dan istri seorang suami, memasak sudah menjadi kegiatan sehari-hari. Jangankan mie instan ala warkop, brownies pun bisa saya bikin sendiri. Hihihi. Bangga? Biasa aja tuh.

Kita manusia berubah dan berkembang sesuai dengan situasi dan kebutuhan, itu yang dinamakan adaptasi kali ya?!

Apakah saya mati-matian belajar masak setelah menikah? wkwkwk jawabannya tidak adek-adek. Itu terjadi perlahan, alami dan penuh kesadaran. Percaya deh. Sampai akhirnya belajar baking pun itu natural banget. Dari yang ga tau apa-apa sampai akhirnya apa apa tau. Cieee!

Belum bisa masak saat awal menikah gapapa. Asal ada uang supaya tetap bisa makan. *Aamiin. Berumah tangga samawa bukan soal masakan. Memasak adalah kemampuan yang bisa kita pelajari seiring perjalanan pernikahan. Ada hal-hal lain yang jauuuuhh lebih penting. Apa itu? Saya rasa tiap pasangan punya jawaban masing-masing.

Namun apabila ada yang beranggapan kemampuan memasak dalam rangka menghidangkan makanan sehat untuk keluarga adalah hal penting, sampai harus mengikuti kursus memasak menjelang hari H bagaimana? Ya gapapa dong, Setiap orang kan memiliki prioritas berbeda.

Ini tulisan terinspirasi dari status WA dan beberapa undangan khitan (eh koq khitan?!) juga pernikahan yang saya dapat dua bulan terakhir ini. 😀

Oh iya untuk semua newly wed Selamat menempuh hidup baru and welcome to the squad, selamat merasakan pengalaman ber-jet coaster di wahana pernikahan. Santuy! Modalnya cuma satu. KESADARAN UNTUK MAU BERADAPTASI. 😉

-Ta-

Image

Baca juga : Masak Apa Hari ini??

Secangkir Kopi Kesayangan

Waktu favorit saya adalah saat pagi hari. Saat saya duduk sendiri di teras belakang rumah dengan secangkir latte merk kesayangan. Pemilihan merk bukan atas dasar exclusive, pricey, atau kekinian, bahkan rasa, Namun karena nostalgia.

Merk inilah yang selalu dibeli ibu saya dulu. Kopi instan dan krimer. Pun, ibu saya memilih karena alasan kepraktisan. Tersedia di koperasi kantor. Hehehe. Jadi begitu saya mendapati merk ini saat belanja bulanan (sekarang ada kemasan praktis tinggal seduh siap dinikmati) rangkaian puzzle nostalgia itu tersusun kembali. Walhasil latte ini selalu ada di keranjang belanjaan saya setiap bulan.

Rutinitas ber kopi-susu di pagi hari ini terkadang ditemani 2 lembar roti tawar bersalut mentega dan sprinkle andalan dari toko bahan kue langganan. atau butter cream homemade yang ternyata mudah dibuat sendiri dengan 2 bahan mentega dan gula halus yang di mixer sampai tercampur rata.

Menikmati itu semua membuat saya bersyukur atas kenangan masa kecil saya, bersyukur atas kehidupan sekarang : anak-anak, suami, keluarga, kesehatan. Dan bersyukur atas kehidupan di masa mendatang.

Kalau kalian, waktu favoritnya kapan?

cappuccino-2179028__340

Image : secangkir latte

-Ta-

Perayaan Hari Kartini

Di era sekarang masihkan kalian memperingati Hari Kartini, lengkap dengan lomba busana kartini, peragaan busana, karnaval, lomba memasak atau yang lainnya?

Saya ingat dulu, duluuuu sekali 😀 saat masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, kegiatan berpakaian adat dalam rangka memperingati Hari Kartini merupakan acara rutin, semua orang tua berlomba-lomba untuk menyulap bocah kesayangan mereka secantik dan segagah mungkin untuk berlenggak-lenggok di atas pentas bak model kenamaan.

Tidak seluruhnya berhasil berlenggak-lenggok dari satu ujung pentas ke ujung pentas yang lain, karena beberapa ada yang tumbang berderai airmata mogok tidak mau jalan, padahal dandanan sudah maksimal. Hasilnya ya turun pentas dan dipangku ibunya, ada juga yang mau naik panggung kalo ditemani ibunya. Hasilnya si ibu yang berjalan di pentas sambil menggandeng atau bahkan menggendong anaknya.

Beberapa hari lalu tepatnya minggu sore, komunitas ibu-ibu PKK tempat tinggal saya membuat tema Kartini Looks untuk acara arisan bulanan. Dengan berpakaian batik atau kebaya, ber make-up kondangan, duduk di kursi plastik di lapangan tempat biasa kami bermain volley.

Acara dimulai dengan menyanyikan Mars PKK dan pembacaan 10 program pokok PKK dan tentu saja kocokan arisan hehehe, Kami bergantian berlenggak-lenggok di sepanjang paving yang kami hias sederhana dengan balon dan pita merah putih. Banyak tawa menyertai.

Diakhir acara kami berfoto bersama, pemenang busanan terserasi mengenakan mahkota berikut selempang yang kami buat dari kertas manila dan sebuket bunga pinjaman dari tetangga yang memiliki usaha wedding organizer. Penuh canda dan tawa. Hiburan di akhir minggu bagi perempuan-perempuan pejuang keluarga.

Selamat Hari Kartini Perempuan-perempuan Indonesia.

IMG-20190415-WA0005[1]

Entah akan berkarier atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena dia akan menjadi ibu. -Dian Sastro-

 

-Ta-

Mystery Blogger Award

Aloha,

Thanks to Donny The travelingpersecond yang sudah kasih Mystery Blogger Award ke aku. Hihihi ini award pertama deh dari sekian tahun wara-wiri merangkai kata. So kebayang kan happy nya. Serasa beneran punya temen di dunia yang luna maya ini.

Cekidot ke jurnal nya Donny ya #langsung sok ikrib 😀 Disini Nih…

https://travelingpersecond.com

Ati-ati betah loh karena dia pinter menguntai kata yang bikin kalian ngiler, baper pengen langsung packing keliling asia. #Ahhayy..

mysteri-blogger-award

Rules for the Mystery Blogger Award :

  1. Put the award image in your post.
  2. List the rules.
  3. Thank whoever nominated you and provide a link to their blog.
  4. Tell your readers 3 things about yourself.
  5. Answer the questions you were asked.
  6. Nominate at least 6-7 bloggers you want to nominate.
  7. Ask your nominees any 5 questions of your choice.

THREE THINGS ABOUT ME :

1- Saya seorang ibu dari anak-anak saya dan istri dari suami saya. Seorang introvert sekaligus ekstrovert. Nah loh emang bisa gitu ya?! haha.

2- Saya suka crafting, seneng banget bikin gelang dan pake gelang. Sedang nabung buat beli ukulele nya Chyntia Lin. Aamiin.

3- Pengen pake banget traveling ke Indonesia Timur.

QUESTIONS GIVEN TO ME :

  1. What do you usually do after work?
    – Karena udah ga ngantor lagi after work aku artikan setelah beberes pekerjaan rumah tangga ya (yang aseliknya ga pernah beres #curhat) aku biasanya blogwalking, baca-baca blog traveling yang kece ato duduk di pojokan bikin gelang hihihi, kalo lagi banyak duwit royal beli buku trus disimpen di rak ntar kalo bokek di baca.
  2. What things do you like when you are traveling alone?
    – wah, since menikah dan lahir anak-anak, auto ga pernah solo traveling ya (duuh pengen). Tapi pastinya aku bakal nikmatin banget, seperti istirahat dari segala atribut sosial sebagai istri, ibu, bendahara RT, sosialita wanna be #eh. Semacam re-charge lah.
  3. If you want to write a book. What will you write about in your last book?
    – Ucapan terima kasih khusus untuk mama saya, Ternyata jadi emak itu beraat kakak. Tanggung jawabnya dunia akhirat dan menentukan arah tujuan bangsa dan negara #yup berat banget 😀
  4. When do you like to write?
    – Mulai suka menulis sejak SD, awalnya di diary yang ada gemboknya itu loh, nulis segala macam aktifitas harian anak gahul awal 90an #uhhuuk. Sempat berhenti, dan mulai lagi sekitar tahun 2007an sampe sekarang.
  5. If you become a tourism minister in your country, what important things will you do?
    – Membuat peraturan setiap keluarga harus punya tabungan khusus untuk pergi liburan, bekerja sama dengan kementrian pendidikan supaya konsep outdoor learning bagi siswa ditambah.
    Propaganda Jalan-jalan harus di gaungkan di seluruh pelosok nusantara. Dari pengalaman saya, pergi traveling manfaatnya bagus sekali untuk anak-anak, mengenalkan mereka mengenal lingkungan sosial dan geografi diluar lingkungan dimana mereka lahir dan tumbuh. Supaya melek akan keanekaragaman. Jalan-jalan juga melatih empati, memperbanyak syukur, menambah kepercayaan diri dan banyak hal positif lain.

MY NOMINEES :

https://zarakhma.wordpress.com/

https://arisnohara.wordpress.com/

https://nafsbintimarhaban.wordpress.com/

https://tuwuhingati.wordpress.com/

https://maisyafarhati.com/

https://rizarastri.wordpress.com/

MY QUESTION TO THE NOMINEES:

  1. Mulai kapan tertarik dan menulis di blog?
  2. Kalau kalian punya waktu ‘me time’ lebih suka ngapain?
  3. Bagaimana pendapat kalian mengenai pertanyaan penting ga sih perempuan itu bisa masak?
  4. Apa kebiasaan orang lain yang ganggu banget pas di tempat umum?
  5. Apa memori indah masa kecil kalian, berkaitan tentang aktifitas sepulang sekolah?

Ditunggu jawabannya yaa Thankies all.

 

-Ta-

Masak Apa Hari ini?

Masak Apa hari ini saya rasa adalah pertanyaan abadi ibu-ibu setiap pagi. *ibu-ibu model saya. Kadang sudah sampai di depan tukang sayurpun, teka-teki bahan yang bakal di masak untuk disajikan di atas meja belum terlintas. Makanya jangan heran kalau niat awalnya belanja sayur, saat pulang cuma bawa krupuk dan tahu. Ujung-ujungnya beli makanan jadi sepulang jemput sekolah. Pernah kaya gitu? Sering. *haha

Biasanya kalo belanja harian, saya akan minta tolong si mbak yang berangkat. Berbekal catatan yang saya tulis si mbak akan pulang membawa bahan-bahan masakan sesuai list. Hemat dan lebih terarah. Kadang kalo blank, saya ngobrol aja sama si mbak, diskusi, kira-kira hari ini mau masak apa.

Nah, ajaib lagi kalo pas ga mood masak. Yang penting stock telur cukup, mie instan oke, sayur sawi ada. Gampil. Jadilah mie godok ala rumahan. Ada yang samaan dengan saya? *high five

Anyway, hari ini saya mau masak sop tulang ayam, chicken finger dan tahu goreng, plus sambal terasi. Anak-anak pulang siang karena hari jumat. Jadi itulah menu makan siang nanti.

soup-1503117_960_720

Kalo bu-ibu masak apa hari ini? Masak apapun pastikan matang ya. Karena, kalau ga matang, ga masak dong. *haha

Salam wajan sutil,
-Ta-

Image : soup in bowl

Berobat Ke Puskesmas Gratis Lho!

Sudah pernah berobat ke puskesmas belum?

Kali ini saya akan bercerita pengalaman berobat jalan ke puskesmas dengan keluhan sakit demam, batuk dan pilek. Yang itu tanpa ada biaya sepeserpun alias GRATIS.

Beberapa hari lalu saya pergi berobat ke puskesmas. Ini adalah kali kedua saya berobat ke puskesmas alih-alih ke praktek dokter pribadi atau rumah sakit. Selain cocok dengan obatnya, faktor dekat dan murah menjadi daya tarik utama hehehe.

Musim pancaroba seperti ini memang membuat imun menjadi lemah, lebih-lebih saat lihat diskonan sehingga tubuh cenderung mudah terserang sakit. Saya sampai puskesmas sekitar jam 8 lebih 5 menit dan saat mengambil nomor antrian saya terhenyak  mendapati angka 53 di tangan :)). Dan nomor antrian yang sudah terlayani belum sampai urutan ke-10. Warbiyasak kakak.

Antrian di puskesmas kelurahan tempat tinggal saya ini terbagi menjadi tiga : poli ibu & anak, poli gigi dan poli umum. Nah kita pilih ambil nomer yang mana, misal mau periksa gigi ya ambil nomer di kotak poli gigi, begitu juga yang umum atau ibu dan anak. Mungkin sama dengan puskesmas lain. Setelah kita ambil nomer antrian, kita menunggu hingga nomer kita dipanggil oleh petugas. Saat dipanggil, petugas akan meminta kartu berobat kita dan mengkonfirmasi poli mana yang akan kita tuju untuk melakukan pemeriksaan. Setelah itu kita diminta menunggu sampai nama kita dipanggil untuk masuk ke ruang periksa bertemu dengan calon mertua dokter. Nah proses dari menunggu ini tergantung cuaca banget. Pancaroba ato engga. Hahaha. Kan klo pancaroba itu banyak yang sakit dan antrian akan semakin banyak.

doctor-73117__340

Menunggu dengan tekun adalah satu-satunya pilihan. Duduk di kursi plastik yang disediakan pihak puskesmas di halaman puskesmas karena kursi tunggu di dalam sudah penuh terisi pasien dan pengantar pasien yang rata-rata wajahnya sama. Sakit dan bosan.

Setelah tujuh purnama menunggu sambil kebelet pipis akhirnya nama saya dipanggil. Masuk ruang periksa, perawat menanyakan dan mencatat keluhan kita sambil mengukur tekanan darah dan memeriksa suhu badan. Tenang, mereka ga akan tanya cicilan skuter atau KPR sisa berapa bulan? Wkwkwk.

Pindah kursi, keluhan kita tadi akan ditindak lanjuti oleh seorang adek dokter, she look younger hahaha. Dengan mengkonfrmasi keluhan-keluhan yang sebelumnya sudah dicatat oleh perawat tadi, adek dokter menuliskan resep. Selesai itu proses selanjutnya adalah mengantri untuk mengambil obat. Hanya sekitar 5-10 menit obat sudah di tangan.

Proses tsb butuh waktu 2,5 jam (ini tergantung ya, seperti yang sudah saya ditulis di paragraf atas) dengan membawa 5 macam obat, saya pulang dengan alhamdulilah. And what the surprise is all free. Iyes, free alias gratis.

Selamat hari senin dan salam sehat.

 

-Ta-

 

Credit Image : ruang tunggu

Weekend Vibes

Alohaa…

Sudah jumat aja nih. Sudah punya planning apa wiken besok? Bagi kebanyakan orang, hari sabtu dan minggu itu saatnya recharge. Caranya bisa berbeda bagi satu orang dengan lainnya. Istirahat dirumah tanpa gangguan jadwal atau malah cabut dari rumah untuk menjelajah sekitar. Yang saya suka dari sabtu dan minggu adalah karena anak-anak libur sekolah, jadi mamak libur anter-jemput😋. Lumayan lah libur dua hari yekan?!

Tapi wiken kalau hanya di lewatkan dengan males-malesan dirumah juga ga asik. Kami sekeluarga suka bepergian ke alam bebas, sebut saja pantai, hutan wisata, pegunungan, sungai sampai ke situs peninggalan sejarah seperti candi, makam dsb. Sesekali juga ngikutin tren wisata anak-anak masa kini seperti wahana jatim park dan sejenisnya. Pokoknya kalo pas liburan sebisa mungkin usir males dan menjelajah sekitar.

Kalau untuk tujuan-tujuan dekat yang tidak perlu menginap biasanya kami lakukan di hari sabtu karena hari minggunya bisa kita pake istirahat mengembalikan stamina untuk rutinitas hari senin. Kalaupun kegiatan itu sampai hari minggu kami usahakan sore sudah sampai rumah supaya anak-anak bisa segera istirahat.

Kegiatan apa sih yang biasanya kami pilih untuk menghabiskan akhir pekan? Berikut beberapa tips nya.

  1. Pilih lokasi yang dekat.
  2. Pilih tempat wisata yang bisa dinikmati baik orang tua maupun anak-anak.
  3. Pilih tempat wisata yang membuat kita relax dan refresh keluar dari zona rutinitas. #freshmaksimalbudgetminimal
  4. Sudah itu saja hahaha

Ini beberapa tempat favorit kami ber short getaway :

Berenang, siapa yang tidak suka main air? anak-anak malah tidak peduli matahari terik yang penting bisa ciprat-ciprat dan menyelam. Buat saya pribadi berenang adalah olahraga yang menyenangkan di waktu bersamaan semua otot dari kepala sampai kaki bergerak.

Atlas Sport Club yang berada di surabaya timur. Tempatnya bagus tersedia kolam renang khusus bermain anak-anak, ada juga yang dilengkapi dengan seluncuran dengan beberapa tingkat ketinggian dan juga kolam berbentuk persegi dengan tingkat kedalaman mulai dari 0.5m sampai dengan 2.00m yang bisa kita gunakan untuk olahraga. Pulang dari sini suka beli roti gandum di cafetarianya. Tapi karena jarak kami jarang kemari lagi. Karena semenjak kepindahan kami dari surabaya, jarak tempuhnya bisa hampir 2 jam kalo macet.

Ciputra Waterpark Taman Dayu. Lokasinya yang dekat dengan pintu tol pandaan membuatnya  accessable untuk dicapai dari tempat tinggal kami. Wahana bermain air ini dilengkapi dengan kolam seluncur dengan 2 tingkat ketinggian, ada khusus kolam bermain anak-anak. Dan istimewanya ada wahana ber flying fox khusus anak-anak. Puas berenang kita bisa menikmati kuliner di the terace yang berada di jalan kembar perumahan taman dayu tempat waterpark tsb berada. Paporit saya bakso cak To. 

Sesekali kami coba yang ini juga :

Tretes Tree Top , ini juga salah satu alternatif kami ber akhir pekan asik. Tempat outbound ini available untuk anak-anak maupun dewasa. Khusus anak-anak ada minimal tinggi badan ya. 

Hotel Grand Whiz Trawas Makan siang di kantin kantor atau warung langganan yang monoton? Sesekali coba makan siang di food court di sini. Letaknya tepat disebelah hotel. Tidak perlu menjadi tamu hotel untuk menikmati makan siang. Jenis menunya standar, tapi karena tempat dan suasanya berbeda makan biasa jadi istimewa, Hehehe. Ada juga penyewaan menunggang kuda untuk anak-anak. Atau cukup menikmati fasilitas yang ada saja. Tanah lapang luas seukuran lapangan bola (kurang lebih), atau ayunan dan perosotan yang pastinya disenangi anak-anak.

Tertarik untuk mencoba kan? Selamat berakhir pekan.

“Jangan percaya apa yang mereka katakan. Pergi, datangi, dan lihatlah sendiri”

Baca juga : Akhir Pekan, Saatnya Melakukan Hobi

 

-Ta-