Melihat Hal-hal Positif Saat Pandemi

How’s life? Mau berbagi sudut pandang nih tentang hal-hal positif saat pandemi yang bisa banget kita jadikan kebiasaan.

Rasa-rasanya pandemi ini sangat membatasi kegiatan. Yang dulunya santuy blas blus keluar rumah, tapi sekarang tanpa masker dan kacamata rasanya parno walau hanya melangkah ke warung sebelah.

Yang dulunya kegiatan sekolah, kegiatan kantor dan kegiatan sosial lainnya selalu dengan tatap muka, sekarang online dirasa paling bijak. Dan tantangan-tantangan lainnya.

Itu kalau kita mikir sedihnya saja. Tapiii, mari sedikit menurunkan intonasi dan berusaha mencari hikmah dari pandemi. *wuiih berat banget ini mencari hikmah disaat sulit, saya bisa ditoyor rame-rame.

Berikut sudut pandang saya melihat hal positif di saat pandemi :

  • Selalu dirumah. Dekat dengan anak-anak dan melihat mereka beraktifitas adalah precious moment. Mungkin tidak semua orang tua memiliki saat-saat itu. Selama pandemi sekolah tatap muka ditiadakan, jadi praktis anak-anak sekolah dari rumah. Saya bisa memantau proses anak-anak belajar daring, ikut terlibat saat mereka mendapat tugas, dan sebagainya. Suatu kebahagiaan tersendiri.
  • Makan masakan rumah. Iya, masakan rumah jadi andalan. Mulai makanan utama sampai snack. Itu juga yang membuat akhirnya saya jadi sering kulik resep. Hehehe. Side effect nya anak saya yang kedua makin berisi. Hihihi.
  • Kebiasaan mencuci tangan sesering mungkin. Nah ini salah satu hal dari pandemi yang saya suka, anak-anak dengan penuh kesadaran selalu mencuci tangannya lebih-lebih saat kembali dari luar rumah.
  • Masker. Yup, sekarang bermasker menjadi kebiasaan baru. Ada cerita lucu saat ke warung. Masker cek, kacamata cek, dompet lupa. hahaha
  • Tidak bepergian bila tidak perlu. Bepergian keluar rumah sudah pasti akan bertemu dengan banyak orang, makan di tempat umum dan akses terbatas akan air bersih. Pada masa pandemi ini anak-anak dengan sadar tidak meminta pergi bermain ke amusement park.
  • Lebih banyak membaca. Games dan Youtube hanya saat akhir pekan. Yup sedikit tricky untuk persoalan ini butuh disiplin dan kejujuran anak-anak untuk menjalankan peraturan yang sudah kami sepakati jauh hari sebelum masa pandemi dan tetap berlaku sampai masa pandemi ini. Alhamdulilah sejauh ini baik. Sebagai gantinya anak-anak jadi rajin baca buku.
  • Anak-anak selalu sehat. Semenjak belajar daring, anak-anak tidak pernah sakit. Dulunya, serangan flu itu seperti sudah terjadwal. Sekarang alhamdulilah selalu sehat. Mungkin karena waktu istirahatnya cukup, lebih menjaga kebersihan dan asupan makanan terjaga.

Wah, ternyata banyak juga ya hal-hal positif yang bisa kita ambil dari situasi pandemi. Tapiii, saya sih maunya situasi ini cepat berlalu dan hidup kembali seperti semula. Kembali arisan PKK, kembali makan bakso di warung, dan kembali menikmati hobi jalan-jalan tanpa masker. Aamiin.

Baca juga : Perjalanan Hidup

Yuk sekarang giliran kamu bercerita tentang hal-hal positif dari situasi pandemi ini. Selamat menulis dan jangan lupa selalu melihat situasi dari sudut pandang yang baik.

Salam sehat,

–Ta–

Martabak Telur Buatan Sendiri

Hola Gengs ,

Selamat hari kamis, besok sudah jumat nih. Karena weekend besok masih tetap #dirumahaja, yuuk kita masak-masak saja. Kali ini kita #kulik resep yang gurih-gurih ya. Martabak telur. Jajanan kaki lima yang biasanya dijual duet dengan terang bulan alias martabak manis.

Beberapa saat lalu Gendis bilang pengin martabak, “Ok, ntar jumat atau sabtu kita bikin ya.” Janji saya. Karena memang sebelumnya beberapa kali sudah pernah coba buat sendiri, dan syukur cocok sama orang rumah.

Pagi tadi saat belanja, saya lihat tukang sayur membawa kulit lumpia. Nah, pas banget kita coba bikin martabak pake kulit lumpia saja. Praktis. Kalau sebelum-sebelumnya selalu mengulen adonan kulit sendiri.

Yuk cekidot, bahannya sederhana dan selalu ada di rumah, kecuali kulit lumpianya hehehe:

  1. Telur ayam 3 butir
  2. Daun bawang 3 batang, iris tipis
  3. Bumbu seperti garam, merica bubuk, dan kaldu bubuk
  4. Bubuk kari (optional)
  5. Beberapa lembar kulit lumpia

Cara membuat :

  1. Kocok telur kemudian masukkan bumbu dan irisan daun bawang. Aduk sampai tercampur rata.
  2. Panaskan wajan tahan panas, gunakan api sedang cenderung kecil saja ya dan beri minyak goreng sedikit.
  3. Goreng martabak, caranya selang-seling letakkan kulit pangsit – kocokan telur – kulit pangsit. Goreng sampai matang dan kuning kecoklatan. Angkat.
  4. Sajikan hangat dengan acar.

Tips : Supaya hasil jadinya tebal, kulit lumpianya kasih dobel saja per layer, saya 2 lembar per layer, trus banyakin daun bawangnya. Kalau mau ditambah cacahan daging sapi/ayam di kocokan telurnya pasti lebih haucek.

Kesimpulan : Hasil akhirnya tetap enak, pakai kulit lumpia lebih praktis karena skip acara ngulenin adonan tepung untuk kulit. Bahannya sederhana dan prosesnya mudah jadi ga bakal ada drama gagal deh. πŸ˜„

resep martabak telur
Martabak Telur Kulit Pangsit

Gimana? Easy peasy lemon squeezy kan? Buat temen nonton tivi atau cemilan anak-anak waktu break daring oke banget nih.

Selamat mencoba.

-Ta-

Image 1 : Bahan-bahan martabak

Image 2 : Martabak telur

Ide Sarapan Sehat Sederhana

Morning gaes, sudah sarapan belum?

Sarapan alias makan pagi, atau yang dalam bahasa daerah saya disebutnya breakfast *hahaha adalah keadaan untuk mengkonsumsi hidangan utama pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai pada pukul 06.00 sampai dengan pukul 11.00 pagi. Dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja pencernaan, yaitu yang berserat tinggi dan protein cukup serta berkadar lemak rendah. (Sumber : Wikipedia)

Dari beberapa manfaat sarapan selain memberi nutrisi pada otak, membantu melindungi tubuh dari penyakit dan membantu kemampuan untuk fokus, terselip pula keuntungan dapat mengendalikan berat badan. Wow kabar baik untuk para pejuang diet ya.

Baca juga : Membuat Dimsum Ayam

Ini beberapa Ide sarapan sehat sederhana yang bisa kalian coba di rumah:

  1. Bubur ayam

Bubur ayam sangat populer sebagai menu sarapan. Racikan potongan cakue, suwiran daging ayam, taburan kacang goreng, cacahan daun seledri plus telur rebus yang ditata diatas semangkuk bubur nasi sangat menggoda selera. Beberapa penjual melengkapinya dengan kerupuk. Mmhhh yum, jadi ingin sarapan kedua nih. Hehehe.

2. Bubur Oatmeal

Masih menu bubur. Kalau yang ini berbahan dasar gandum, kaya akan karbohidrat komplek. Cocok buat kalian pejuang diet atau yang sedang menjaga berat badan. Bisa disantap plain tanpa tambahan apapun atau juga menambahkan madu untuk rasa manis. Kalau favorit saya irisan pisang yang di tata diatasnya.

3. Omelet Telur

Telur kaya akan protein alami yang populer dan mudah diperoleh. Selain itu sangat mudah di olah, misalnya menjadi omelet. Tinggal pecahkan dua butir telur campur dengan potongan kecil-kecil tomat, bawang bombay, masak dengan sedikit butter/minyak sayur di atas pan tahan panas dan disantap dengan selembar roti gandum dan rebusan brokoli mampu menyelamatkan kita sampai waktu makan siang nanti.

4. Pancake

Pancake tidak melulu disajikan manis. Kamu bisa mencoba pancake asin nan gurih. Caranya kurangi gula dalam adonannya, dan dimasak seperti umumnya. Penyajiannya bisa seperti hamburger. Susun pancake – daging ham/telor mata sapi – Sayuran segar seperti tomat dan letuce – pancake. Tambahkan juga saos tomat dan mayonaise untuk memperkaya rasa.

Pancakes with bacon and salted honey butter
Salty Pancake

Nah, itulah seputar manfaat dan menu makan pagi yang mudah dan sehat. Buat kalian yang masih suka skip makan pagi semoga tercerahkan ya.

–Ta–

Kelas Blog Dedew AKD

Ketika tahu kalau pengarang novel kocak Anak Kos Dodol, Mbak Dedew akan mengadakan kelas blog bagi pemula, tanpa berpikir panjang dan lebar saya langsung memutuskan bergabung.

Menulis di laman blog sebenarnya bukan hal baru baru lagi buat saya. Blog pertama saya lahir sekitar tahun 2007. Kalau diibaratkan bayi, sudah masuk usia ABG sekarang 🀣.

Kala itu menulis sebagai alternatif kegiatan akhir pekan dan tulisannya pun masih ditujukan untuk diri sendiri. Sehingga jangankan niche, PUEBI saja terlewati. *hehe pembenaran yang tidak benar.

Mesin Ketik, Buku, Catatan, Kertas, Menulis, Antik

Tapi seiring waktu, saya mulai belajar menulis dengan rapi, memperhatikan ejaan yang benar sehingga enak dibaca khalayak ramai. *pede ada yang baca. Kebiasaan blogwalking membuat saya belajar mengenai tampilan dan tulisan blog penulis lain. Saya berusaha melakukan duplikasi tapi tetap menulis dengan gaya saya. Kemudian satu dua orang mulai datang berkunjung dan meninggalkan jejak. Menyenangkan sekali bisa berinteraksi dengan orang lain melalui tulisan.

Makin kesini saya mulai bisa menemukan preferensi genre tulisan yang saya posting di laman blog. Saya merasa nyaman dan asik menulis mengenai pengalaman traveling dan staycation. Dan, sedikit cerita sehari-hari sebagai saluran curhat. Hahaha.

Akhirnya saya tiba di satu titik dimana ada keinginan serius untuk menekuni dunia blogging ini. Saya ingin tahu mengenai apa itu trafik, apa itu SEO, apa itu niche, dan bagaimana kiat-kiat membuat tulisan yang bagus dan menarik sehingga blog ramai pengunjung dan lain sebagainya. Belajar dari yang berpengalaman adalah jawabannya.

Seo, Sem, Pemasaran, Optimasi, Web, Internet

Bagai hukum tarik menarik rupanya keinginan saya itu tertangkap semesta dan singkatnya terlewatilah dua hari mengikuti kelas blog pemula nya Dedew AKD di ruangaksaraku via WhatsApp grup.

Baca juga : Camping di Kakek Bodo

Saya jadi tahu tips menulis artikel yang baik, kiat-kiat supaya blog terbaca mesin pencari google dan membuat blog jadi ‘ngangenin’ untuk dikunjungi. Semoga saya bisa memanfaatkan ilmunya dengan baik dan bisa kondang seperti gurunya. Aamiin. πŸ˜„

Baiklah, mari kita tutup tulisan ini dengan mantra :

makan bakso minumnya dawet

giliran bayar kepala mumet

meski nulis masih byar pet

asal ga jadi golongan blogger lupa password

..talk less write more..

😎 πŸ€ͺ

-Ta-

Image 1 : mesin ketik

Image 2 : tulisan SEO

Cerita Baju

Dear Emaks,

Apakah pernah merasa kalau pekerjaan rumah seperti tidak ada ending nya? Padahal sepanjang-panjangnya Tersanjung masih ada endingnya loh. Hihihi

Dari sekian meriahnya pekerjaan rumah itu saya mau cerita soal baju. Perkara baju, baik yang bersih nunggu antrian di setrika atau yang kotor menanti dicemplungkan ke mesin cuci dua-duanya selalu berhasil membuat emaks galau antara di kerjakan sekarang atau kapan-kapan nanti *cup cup kembang kuncup emaks tidak sendiri.

Sebagian emaks mungkin simpel saja mengatasi masalah baju-baju kotor. Kirim sajalah ke jasa laundry. Terima beres. Ada juga yang memilih mencuci sendiri dirumah. Semua memiliki pertimbangan masing-masing.

Saya termasuk yang mencuci pakaian sendiri di rumah, hanya beberapa yang biasanya saya kirim ke jasa pencucian seperti, bed cover yang segede dan seberat Ade Ray, yang kalau saya cuci sendiri jadi tambah biaya tukang pijat *pegel Mak.

Dirumah ada 4 orang, dua krucil sekolah dasar dan dua dewasa. Nah, untuk yang duo explorer ini baju kotornya lumayan bikin emosi (baca: banyak), sebentar main sepeda trus nyusruk di rumput-rumput, pulang bawa luka di dengkul dan baju bersalut debu πŸ˜„ . Lain waktu dengkul aman, baju aman tapi basah oleh keringat πŸ€ͺ . Dan begitulah sehari-hari. Kalau yang dewasa wajar aja mandi 2 kali, ganti bajunya 2 kali.

Dari kenyataan itu pastinya setiap hari harus cuci baju dong. Tidak mungkin mendiamkan baju penuh keringat atau debu lebih dari sehari menumpuk di keranjang cucian, atau membiarkan tumpukan pakaian bersih tidak segera di setrika.

Kalau urusan mencuci gampang saja, tinggal cemplungkan ke mesin cuci. Dan kita bisa mengerjakan hal lainnya, menulis misalnya. Tulisan ini juga selesai di sela menunggu cucian. *hehe

Nah, kalau setrikaan mau ga mau ya memang harus dikerjakan khusus alias ga bisa sambil mengerjakan yang lain. Kalau saya, untuk baju harian tidak perlu terlalu halus, asal sudah kena panasnya setrikaan, lipat dan segera tumpuk di lemari. Auto licin sendiri.

Tapi, adakalanya setrikaan bisa menumpuk di keranjang selama dua atau tiga hari karena saya sibuk (baca: malas πŸ˜‚ ). Triknya adalah baju-baju yang sudah bersih tadi saya lipat dulu sebelum ditumpuk di keranjang supaya minimal kusyutnya dan juga tidak terlihat umbruk-umbrukan, kira-kira artinya berantakan.

"Clothes and other laundry belonging to a sick person should never be mixed with those belonging to other members of the household", says researcher Ingun Grimstad Klepp.

credit pic : tumpukan baju

Nah itu cerita baju dari saya, Emaks punya cerita yang serupa tapi beda? sharing yuuk!

-Ta-

Shumai Ayam – Akhirnya Berhasil Bikin Sendiri

Ceritanya, sudah sejak dahulu kala saya pengen banget praktekin bikin shumai sendiri. Kalo lihat video-video di yutub sepertinya gampil banget “Ah aku mesti iso iki” batinku sombong. Dan lagi yang membuat saya penasaran itu adalah bahannya yang so simpel tapi rasanya bisa huenaak banget.

Nah akhirnya di suatu hari, serpihan niat itu terkumpul, pas duwitnya juga ngumpul sih hehehe. Jadi pagi-pagi saya berangkat ke pasar, beli tepung sagu, minyak wijen, lada bubuk, bubuk kaldu, kecap asin dan saos sambal untuk cocolan. Daging ayam, wortel dan daun bawang beli di pak sayur langganan yang mangkal di komplek perumahan. Oiya, kulit somay/dimsumnya beli di online shop lewat shop**e. Praktis, free ongkir lagi.

Percobaan pertama : Deg-degan soale wis beli bahan mahal-mahal tapi nek jadinya ora enak kan rugi bandar. Setiap bahan tak ukur bener-bener. Pokoknya nurut resep lah. Finally, eng ing eng, belum pas rasanya. Lesson learn nya (jieeh lesson learn πŸ˜†) kalo masak kuwi gimana-gimana ya kudu di incip. Jangan kaya robot cuma cemplang-cemplung nuruti resep yang tertulis. Kesimpulannya kebanyakan tepung sagu. Rasanya jadi tidak istimewah. Tapi tetap habis tak bersisa πŸ€ͺ

Percobaan kedua : sukses, menurut lidahku. Ora kakean tepung. Wis istimewah, jaaan rasane kroso banget ayam-e. Percobaan ketiga, keempat dst berturut-turut setiap hari bikin sampe stock kulit shumainya habis. Aku udah ga lihat resep lagi, pokok e pede cemplang cemplung nuruti rasa dan yang penting adonannya di incipi sebelum di bungkus kulit. Balapan makan karo pak suami. Anak-anak yang pas pecobaan pertama cuma makan dikit, sekarang melu balapan ngentekno. Hatiku gembira. Jebule yo iso bikin shumai dewe. Nah itu makannya sambil dicocol ke dalam saos sambal. Wuiiih mantep.

Nah, begitulah pengalamanku bikin shumai sendiri. Ga sesusah perkiraanku, engko piye ya klo jadinya keras, engko piye ya klo isinya bubar jalan dari kulitnya pas dikukus, engko piye ya kalo wis tuku bahan larang tapi ora dadi, dan engko piye, engko piye yang lain. Syukur kekhawatiran itu tidak terjadi. Memang sesuatu itu kudu dijajal ya alias harus dicoba. Ora perlu khawatir berlebihan, membatasi kreatifitas jarene para motivator.

Sekian, buat kalian yang pengen coba juga wis langsung mancal sepeda ndang budal pasar ora usah kakean mikir. Ini tak kasih gambar ben kepengen hahaha.

My husband is Chinese so I eat a lot of food like this.Pork and Shrimp Shumai (Shao Mai)_dim sum_China Food Menu - best chinese food and chinese recipes Chinese Dishes Recipes, Asian Recipes, Asian Foods, Filipino Recipes, Steamed Shrimp, Shrimp Wonton, Best Chinese Food, Traditional Chinese Food, Healthy Chinese

credit picture : sogoodblog.com

–Ta–

Lebaran Tanpa Mudik

Aloha, apa kabar club mudik +62? Puasa sudah masuk 10 hari terakhir. Kalau tahun-tahun kemarin sudah pasti aroma wangi kue-kue kering mulai menguar dari dapur bu ibu. Mall sudah ramai pengunjung dengan agenda belanja keperluan lebaran, bingkisan lebaran sudah mulai berjajar rapi di etalase menanti pembeli, dan lain sebagainya seputar menyambut lebaran.

Kalau lebaran tahun ini bagaimana? Kalau melihat situasi, mungkin untuk sebagian kalangan hal tersebut masih tetap berjalan, namun sebagian yang lain mungkin perlu penyesuaian bahkan mungkin ada yang tidak bisa sama sekali untuk menyiapkan sekedar kacang dan keripik di meja tamu. Yah, tahun ini lebaran terasa ‘berbeda’ untuk sebagian besar dari kita.

Kue Kering Nastar Bentuk Daun Lembut Enak Cantik - Resep | ResepKoki

Mungkin sama dengan sebagian besar para mudikers, lebaran tahun ini sayapun memutuskan untuk dirumah saja. Bener-benar dirumah saja, Mama saya yang berada hanya satu jam perjalanan dari kota tempat tinggal saya saja dengan besar hati meminta kami anak cucunya untuk tinggal saja dirumah. Silaturahmi kami lakukan dengan video call. Semoga tidak mengurangi makna. Setelah sholat Ied dirumah bersama keluarga inti. Kami saling meminta maaf. Adegan semakin mengharukan saat saya dan suami meminta maaf pada anak-anak. Hik hik hik, begitu banyak salah kami pada anak-anak, terutama keegoisan sebagai orang tua yang selalu merasa paling benar dan sok tau tentang masalah kebebasan berkreasi anak-anak.

Di lingkungan tempat tinggal kami yang rata-rata adalah warga pendatang, juga memutuskan untuk #stayathome pada lebaran ini. Kami berinisiatif bersilaturahmi dengan memanfaatkan teknologi. Jadilah siang kemarin kami bertemu via zoom meeting. Terimakasih tetangga-tetangga yang hebat, kalian turut serta dalam semangat memutuskan rantai penyebaran virus. Semoga tahun depan kita bisa kembali merasakan lebaran yang penuh kehangatan jabat tangan dan pelukan.

Di libur Lebaran hari ke-2 ini, rutinitas kami adalah, sarapan dengan nasi goreng dan ayam goreng, Rawon sisa kemarin masih ada beberapa biji dagingnya plus kuah yang semakin lezat. Cukuplah untuk energi bersih-bersih rumah dan setrika baju. Anak-anak dengan semangat membawa lap kain dan cairan pembersih. Let’s go cleaning. Makan siang? Ah, nanti saya pikir sambil setrika saja hihihi.

Untuk segala tindakan, ucapan, pikiran, tulisan dan becandaan saya …

dengan tulus saya memohon maaf ..

Semoga kita senantiasa dimampukan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi setiap saat …

Taqabbalallahu minna waminkum

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441H

omndo.com - ketupat lebaran 2020

–Ta–

Image : Kue Nastar

Baby’s Corner – Sebuah Buku

Hola, Apa kabar? masih #dirumahaja? Semoga masih semangat dan optimis ya 😊. Sudah satu bulan kita melaksanakan anjuran home quarantine. Terhitung sejak sekolah anak-anak diliburkan. Kalo untuk saya #dirumahaja bukanlah kebiasaan baru, ya karena hari-hari sebelum nya saya memang ga ada rutinitas keluar rumah selain jemput sekolah anak-anak.πŸ˜„

Si kakak seneng aja di rumah, ga bilang bosen atau rindu sekolah, sedangkan si adik dari seminggu dirumah udah protes pengen sekolah πŸ˜…. Kalau saya sih hepi aja karena artinya libur wara-wiri jemput sekolah. Cuma satu yang saya kangen adalah nonton acara TV favorit, karena channel TV udah pasti didominasi anak-anak πŸ˜‚.

Hari minggu kemarin saya memandangi deretan koleki buku-buku di rak. Banyak dari buku-buku itu sudah saya baca lebih dari sekali, bahkan ada yang dua atau tiga kali. Belum ada buku baru yang saya beli sebulan belakangan ini.

Mata saya tertuju pada salah satu judul. Baby’s Corner. Saya buka lembar pertamanya, ada tanda tangan saya beserta bulan dan tahun saya membelinya. Oktober 2009. Ingatlah saya bahwa buku itu saya beli dua bulan sebelum anak pertama lahir.

30629_f
Sampul Depan

Buku karangan Mia Siti Aminah lumayan lengkap, membahas serba-serbi pengetahuan untuk ibu-baru mengenai pakaian bayi, membuat makanan bayi, seputar kesehatan bayi, contoh gangguan kesehatan sampai mengenali arti tangisan bayi dan yang lainnya.

Kalau kalian mau beli, barusan saya cek di situs bukukita.com masih dijual. Harganya tidak sampai lima puluh ribu rupiah. Selamat menyambut lahirnya buah hati.

 

–Ta–

Terdapat beberapa prime tone yang dapat dipilih dari suatu gabungan warna-warna. Perpaduan biru muda, putih dan kuning merupakan kombinasi yang menyegarkan. Ibu dapat memilih biru muda sebagai prime tone dan warna lainnya sebagai penyeimbang maupun aksen. Cobalah mengembangkan imajinasi ibu, dan membuat buah hati ibu bersuka cita di ruang yang ibu ciptakan untuknya.

(Bab Kamar Bayi)

 

Ayo Sekolah

Jangan kaget ya, judul tulisan ini memang ga nyambung dengan isinya. Yaa, semacam kaleng kong guan isi rengginang lah. Hihihi.

Tulisan ini terinspirasi dari perjalanan saat mengantar anak-anak ke sekolah tadi pagi. Lumayan kesiangan. Akibatnya, kami berbarengan dengan lebih banyak pengendara yang bertujuan sama. Yaitu menggunakan jalan raya.

Idealnya, start berangkat dari rumah adalah pukul enam atau sebelum pukul enam. Jadi kita bisa menikmati pagi dan berkendara dengan santuy. Kadang sambil bernyanyi lagu-lagu top 40 sepanjang perjalanan atau mendengarkan ocehan anak-anak bercerita tentang banyak hal. Teman sekolah, guru-guru, sampai soal game-game yang sedang popular dikalangan mereka.

Jadi, tadi saat kami berhenti di entah traffic light keberapa, saya membaca tulisan tertera di salah satu kendaraan. Tidak terlalu mencolok sebenarnya, ditulis dengan font berwarna putih. Namun menjadi mencolok karena saya berhenti tepat dibelakangnya. Saya tersenyum. Mau tahu apa kata-katanya?

Ra Melu Ragad, Ra Sah Nyacat

Buat kalian orang jawa, atau yang akrab dengan bahasa jawa sudah pasti tahu arti kalimat tersebut dalam bahasa indonesia.

Ra melu ragad = tidak ikut membiayai, ra sah nyacat = jangan ikut berkomentar (jelek) mungkin kira-kira itulah artinya.

Tapi, saya tertarik untuk memaknainya lebih dalam. Sebagai manusia, baiknya kita tidak mudah berkomentar (jelek) terhadap suatu hal, hanya karena hal tersebut tidak sesuai dengan pikiran kita. Setiap orang memiliki alasan masing-masing untuk memilih suatu keputusan. Asalkan niat dan langkahnya untuk kebaikan mari kita dukung, salah satunya dengan tidak berkomentar (jelek).

So, semangat menjalani hari. Buat yang sering dapet komentar miring, cuekin aja. Biar ntar mereka yang ‘miring’ sendiri. Hahaha. Cao bella, Saya mau jemput sekolah yang bontot dulu.

Ada yang tahu penggalan lirik lagu digambar atas itu? Hahaha. Yang bisa nanti dapat hadiah. πŸ€ͺ

-Ta-