Akhir Tahun, Waktunya Decluttering

What’s Up? Kita sudah di penghujung 2020 nih. Time flies baby! What’s your plan for this year-end?? Decluttering sound great yak?!

Rumah tangga memang sarat dengan barang-barang yang dibuang sayang. Mulai dari mainan anak-anak yang sudah ga dimainin lagi, barang-barang yang dibeli secara impulsif, sampai pecah belah warisan orang tua. Tumpuk sana-sini, lama-lama bikin rumah terasa ‘sesak dan berat’.

Saat akhir tahun biasanya kita merencanakan liburan, namun karena situasi pandemi dan beberapa zona menjadi hitam kembali, ada baiknya kalau tahun ini kita ganti liburan dengan beberes barang dirumah yang bahasa kerennya decluttering.

Jadi apa sih decluttering itu?

Decluttering pada dasarnya memiliki arti remove unnecessary items from an untidy or overcrowded place. Atau dalam bahasa indonesia bisa diartikan, menyingkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan dan hanya menyimpan barang-barang yang memang dibutuhkan.

Jadi, Decluttering bukan sekedar kegiatan beres-beres biasa seperti menyapu, mengepel lalu selesai. Bukan juga sekedar menata barang supaya rapi. Dalam melakukan decluttering kita harus pandai menyortir barang yang kita miliki. Kita harus bisa menentukan barang mana yang kita simpan dan barang mana yang harus kita buang atau donasikan.

Ada beberapa metode yang bisa kita contek, seperti metode 4 kotak, metode KonMari, minimalist game dan packing party. Tinggal pilih mana yang cocok untuk kita terapkan.

Sekitar dua minggu lalu saya mencoba memulai decluttering dengan mengadaptasi metode 4 kotak. Kotak-kotak itu untuk membantu menyortir kategori SIMPAN, PINDAHKAN, BUANG dan BERIKAN. Dan saya menerapkannya di masing-masing ruang.

  • Dapur
    Sebagai ibu yang working place-nya salah satunya di dapur, membuat dapur nyaman dan fungsional adalah penting. Jadi saya keluarkan semua peralatan memasak, peralatan makan, wadah plastik, sampai alat dapur elektronik. Menata ulang dan menyimpan yang hanya dipakai sehari-hari.
  • Kamar tidur
    Tempat istirahat terfavorit. Haruslah nyaman agar istirahat lebih maksimal. Saya keluarkan baju-baju yang kekecilan dan jarang dipakai yang biasanya tersimpan di dasar lemari dengan harapan kali aja saya kurusan lagi *eh. Kosmetik dan alat make-up saya sortir sehingga tersisa yang betul-betul terpakai sehari-hari.
  • Rak buku
    Rak buku biasanya selain berisi deretan buku-buku, juga tempat meletakkan perintilan yang tidak pada tempatnya, masker, kacamata, senter, sampai helm sepeda. Yang seringnya menyusahkan diri sendiri untuk mengakses buku.
  • Gudang
    Gudang adalah tempat berkumpulnya dosa-dosa *haha. Standart sepeda yang rusak, ban sepeda yang tidak terpakai, wadah plastik unyu-unyu hadiah undian dan aneka barang lain yang harusnya masuk kotak BUANG sejak dulu kala.

Dan hampir dua minggu waktu yang saya habiskan untuk memilah dan meletakkan barang-barang kembali sesuai tempatnya. Hasilnya? Walau masih tersisa beberapa barang tapi so far PUAS. Hidup lebih ringan dan ruang terasa lebih lega.

Tertarik untuk decluttering juga? Mulai weekend ini yuk! Supaya rumah makin nyaman ditinggali untuk menyongsong 2021 yang lebih baik.


-Ta-

Artikel Rujukan : Mengenal Decluttering
Image : Kotak kategori

Published by lfitriany

Perempuan yang punya mimpi setinggi langit. Lebih nyaman dengan aktivitas sendiri, tanpa melibatkan banyak orang. Suka baca cerita detektif tapi ga suka kepoin orang. -Namaste-

30 thoughts on “Akhir Tahun, Waktunya Decluttering

  1. Aahhh tidaaaak PR declutteringku sejak tahun-tahun lalu belum selesai juga bahkan parah memang nih yaaa, pengen banget deh seharian khusus tapi kadang kalau ga ada yang bantuin suka pegel sendiri gitu mood langsung anjlok heheheh alesan.

    Like

  2. Yeay, ada teman belajar! 😍 Setuju banget inih, decluttering akhir tahun, baik untuk benda-benda maupun ide-ide, hihi πŸ˜‚ Iya nih, dibuang sayang itu mestinya bisa jadi hal yang benar-benar jadi manfaat ya, bukan malah berkarat. Nice post, Mba. Terima kasih sudah berbagi ❀

    Like

  3. Aku juga suka banget beres2 nih. Pengennya membuang sebanyak mungkin barang. Tapi kok ya masih nambah aja πŸ€¦πŸ»β€β™€οΈ percuma dong. Padahal aku gak termasuk pembelanja yg boros. Kenapa barang2 itu masih numpuk aja? Akhirnya sadar, barang yg menumpuk itu bukan hanya barang yg kubeli, tapi juga pemberian yg seharusnya ditolak (tanpa melukai perasaan sang pemberi), atau pemberian yg seharusnya diteruskan dgn menyalurkan kepada orang lain yg lebih membutuhkan

    Like

  4. Saya rasa decluttering ini jadi lebih mudah ya mbak selama pandemi ini, karena jujur saja belanjaannya saya jadi berkurang semenjak pandemi, seperti ter-rem dengan sendirinya. Jadi tinggal mengeluarkan barang-barang lama yang sudah lama tidak terpakai saja, hehe

    Like

    1. Iya nih pengen lanjut lagi declutteringnya, ada Taman bacaan butuh buku jadi mau kucarikan lagi biar rumah lebih terasa lapang nggak sesak karena barang tak terpakai ya

      Like

  5. Aku laling sering sih misahin baju, karena baju yang paling gampang bertambah dan bikin lemari sesek wkkwkw. Selain baju, ada juga perintilan KPOP entah deh udah berapa banyak poster, foto, album, belum alu beresin. Dijual pun enggan wkwkwk. Semoga akhir taun aku bisa beres2 xD

    Like

  6. Samaan mbaa… Aku juga lg decluttering udah seminggu ini.. Tapi baru tau istilahnya decluttering abis baca blog ini hahahaha.. Duh kemana aja sih aku nih hahaha…

    Like

  7. Decluttering, ya… Saya ketinggalan jaman, ni… Saya yang sering ketemu dg istilah detox. Ah, inilah untungnya berteman dg yang lebih muda. Alhamdulillah. Decluttering itu bikin nyaman, benar, saya setuju. Semoga saya pun bisa decluttering seperti ini.

    Like

  8. Kayaknya aku perlu belajar tentang decluttering deh. KArena aku paling susaaaaaaaaaaahhhhhhh bener milihin barang yang udah ga kepake. Masih kayak “ini kayaknya bisa di pake deh” ujungnya numpuk ga jelas. πŸ˜„

    Like

    1. masih mbak misal baju2 yang sudah engga muat tapi masih layang banget kita kasih aja ke pembantu misalnya. atau baju2 anak tuh kan cepet banget ga muat. hehe kasih aja ke ponakan. atau barang2 rumah tangga juga kan suka tuh kita belinya impulsif banget eh tapi akhirnya juarang banget dipake.

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: