Taman Rekreasi Sengkaling

Kali ini cerita tentang Family Trip. Setelah beberapa cerita mengenai Field Trip sekolah anak-anak. Minggu kemarin kami berempat jalan-jalan ke kota Malang. Memanfaatkan hari libur nasional yang nyempil antara hari Selasa dan Kamis. Karena cuma sehari kita pilih yang dekat-dekat aja. Destinasi khas anak-anak. Ga ada lagi selain dolanan banyu.
😄

Setelah Sholat Gerhana di masjid komplek rumah, oiya hari itu selain bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, juga bertepatan dengan terjadinya fenomena alam Gerhana Matahari.

Kami berangkat pukul 9.30 pagi. Mampir beli air mineral. Lanjut jalan. Mampir lagi ke pom, isi bensin. Lanjut jalan lagi. Keinget ambil selimut yang lagi di laundry. Mampir lagi.
😅.

Begitu masuk tol. Baru ingat lupa bawa sendok garpu untuk makan bekal. “Nanti mampir Alfamart ya”. Saya berkata pada suami. “Lupa bawa sendok buat makan, cari sendok plastik aja”. Sambung saya lagi. “OK”. Kata pak suami

Seperti yang sudah-sudah, moment ber-empat dimobil adalah moment bercerita, kami akan saling menanggapi apa saja yang terlihat sepanjang perjalanan. Saat melihat pegunungan kami dengan spontan menyanyi ‘Naik-naik ke Puncak Gunung’. Saat melewati sekumpulan sapi si ayah spontan bertanya “apa yang dihasilkan sapi yang gendis ranu minum setiap hari ?” Dan mereka serentak menjawab “susu”.  Saat melihat sekumpulan awan di langit kami kompak bernyanyi :

Blue, blue the sky is blue
come let see the color blue
(and so on, and so on…)

Dan traveling tidak lengkap tanpa kudapan. Soal cemilan No worry lah 😀 kami bawa macam-macam cemilan, ada wafer, kacang, keripik, buah-buahan sampai donat yang sengaja saya dan anak-anak buat sejak semalam.

Jpeg
Kindly meet the four of us: Ayah Momo,  Ranu, Gendis and Mommy Sita

Jam 11 lebih sedikit saat kami melewati Lawang, tanpa sengaja mata saya menangkap tulisan besar ‘bakso urat’ dan yang bikin penasaran adalah ukuran jumbo baksonya yang berjajar rapi di etalase kaca. Rupanya disengaja disusun begitu rupa oleh penjualnya untuk menarik pembeli. Otomatis saya teriak “Baksonya gede amat!”

Tanpa diskusi panjang lebar, mobil berhenti di Warung bakso urat ‘Moro Bejo’. Soal rasa? Not quite special sih . It’s located on Jalan Surabaya-Malang right before bakpo Telo. In case you are looking for something ‘big’ on your way to Malang you may stopping by and try it. 

Sekitar jam 1 siang kami tiba di TRS. Saya sama sekali lupa dengan tempat ini. Entah umur berapa saat orang tua mengajak saya ke tempat ini. Yang bisa saya ingat adalah sepeda airnya. Saya bahkan berkeliling untuk mencari patung harimau yang papa saya naiki sambil menggendong saya saat itu. Such a sweet memories. Time goes by so fast, right?! 

Kami berempat masuk dengan membayar HTM sebesar seratus ribu rupiah, which is duapuluh lima ribu rupiah each.

image
Some of our time.
image
Let’s splashing the water

Jam 4 sore, main-main air kami sudahi. Selain wahana mau tutup, Gerimis mulai turun dan bibir GnR mulai biru kedinginan.

Thanks for reading. I’ll see you soon on our next trip😉.

Jpeg
Air Mancur di Alun-alun Kota Malang

He was look at the fountain seriously. “It’s dancing”. He said.

–Ta–

Published by lfitriany

Perempuan yang punya mimpi setinggi langit. Lebih nyaman dengan aktivitas sendiri, tanpa melibatkan banyak orang. Suka baca cerita detektif tapi ga suka kepoin orang. -Namaste-

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: